Demam berdarah
merupakan momok yang sangat menakutkan khususnya bagi penduduk yang berada di
Negara - Negara tropis seperti Indonesia. Setiap tahun ribuan orang meregang
nyawa akibat terjangkit penyakit demam berdarah. Untuk mengatasi wabah
mematikan tersebut, masyarakat Indonesia mengenal metode fogging atau
pengasapan. Tetapi, ada beberapa pertanyaan yang muncul dan meragukan
efektivitas metode fogging ini. Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai
fogging, efektivitas fogging, dan cara mengatasi demam berdarah tanpa fogging.
Fogging merupakan
proses pembunuhan nyamuk dewasa melalui metode pengasapan. Fogging dikenal
dalam dua jenis, yaitu fogging massal serta fogging fokus. Fogging fokus
prosesnya dilaksanakan pada musim penghujan dan yang menjadi target areanya
adalah tempat yang telah ditemukan kasus DBD. Sementara itu, fogging massal
dilakukan sesudah serta sebelum musim hujan datang, yaitu tepatnya dilokasi -
lokasi yang disinyalir dapat terjangkit wabah DBD seperti perumahan kumuh,
taman kota, dsb.
Fogging nyatanya
bukanlah upaya utama untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue, Bahkan
fogging dapat membawa dampak berbahaya bagi kesehatan manusia. Fogging atau
pengasapan dilakukan dengan cara membunuh nyamuk menggunakan zat kimiawi. Tetapi,
ternyata fogging hanya mampu membunuh nyamuk dewasa bukan membunuh jentik
nyamuk. Setelah fogging dilakukan, efeknya pun hanya dapat bertahan 2 hari.
Fogging juga dapat membunuh predator - predator alami nyamuk seperti cicak,
katak, ikan, dan predator - predator lain. Tidak hanya itu, fogging yang
dilakukan secara berulang - ulang dapat menyebabkan nyamuk kebal terhadap zat
kimiawi yang digunakan sehingga dapat menurunkan efektivitas dari fogging itu
sendiri.
Paparan zat kimia yang
dilepaskan saat fogging ternyata juga dapat membawa dampak negative bagi
manusia, seperti gangguan pencernaan, pernapasan, dan system kekebalan tubuh.
Bahaya lain seperti gangguan kronis pada tubuh diantaranya masalah
ingatan,sulit berkonsentrasi, kelumpuhan, koma, bahkan kematian. Sedangkan
bahaya umum yang sering ditemukan adalah muntah - muntah, sakit perut, dan juga
diare. Fogging selain biayanya mahal, tidak begitu signifikan memberantas
jentik nyamuk, karena fogging hanya mampu membunuh nyamuk dewasa.
Tips Mencegah DBD Tanpa Fogging
DBD (Demam Berdarah
Dengue) disebabkan oleh virus demam berdarah dengue yang dibawa oleh nyamuk
aedes aegypti. Untuk mencegah demam berdarah biasanya dilakukan fogging untuk
mencegah nyamuk berkembang biak, tetapi telah dibahas diatas mengenai dampak
negative fogging, sehingga metode ini sebaiknya dilakukan sebagai upaya
lanjutan saja. Ada beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mencegah
penyebaran penyakit DBD secara efektif, diantaranya :
1. Bersihkan bak mandi anda seminggu sekali
Air merupakan tempat
berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti. Nyamuk betina bertelur pada dinding
bak yang terisi air, larva nyamuk kemudian akan mendapatkan makanan dari
mikroorganisme yang hidup di sekitarnya. Selama masa ini, larva nyamuk akan
melepaskan kulit pelindung mereka dan berkembang biak hingga mencapai tahap
terakhir. Ketika larva nyamuk sudah cukup kuat, selanjutnya larva akan berubah
menjadi pupa. Pada tahap pupa, tidak dibutuhkan makanan. Pupa hanya akan mengalami
perubahan bentuk hingga akhirnya menjadi nyamuk dewasa yang siap terbang.
Keseluruhan siklus ini berlangsung 8 - 10 hari dalam suhu ruang. Membersihkan
bak mandi anda setidaknya seminggu sekali dapat memutus siklus hidup nyamuk
aedes aegypti.
2. Perhatikan perabotan rumah tangga anda yang menampung air
Baskom yang berisi
air, vas bunga, ember, dan wadah lain yang dapat menampung air berpotensi
menjadi tempat nyamuk bersarang. Rajin - rajinlah membersihkan tempat tersebut
setidaknya dua kali seminggu untuk mengurangi risiko munculnya nyamuk pembawa
demam berdarah.
3. Gunakan kasa nyamuk
Kasa nyamuk berguna
untuk mencegah nyamuk masuk dari luar rumah. Anda bisa memasang kasa nyamuk ini
pada pintu dan jendela rumah.
4. Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama
Baju kotor yang
menumpuk dapat menjadi tempat favorit nyamuk untuk di hinggapi. Hal ini
dikarenakan nyamuk menyukai aroma tubuh manusia. Jika anda memang harus kembali
menyimpan baju yang telah digunakan, letakkan baju pada tempat bersih dan tertutup.
5. Gunakan lotion anti nyamuk atau kelambu
Ketika anda hendak
bepergian, gunakan lotion anti nyamuk terutama pada bagian tubuh yang tidak
tertutup oleh pakaian. Namun, tidak hanya saat bepergian, anda tetap harus
melindungi diri dari gigitan nyamuk ketika sedang tidur. Selain menggunakan
lotion anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur juga membantu menghindari
gigitan nyamuk dan menghindari demam berdarah.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: